Sarapan Bersama untuk Membiasakan Peserta Didik Mengembangkan Sikap Hemat, Cermat, dan Bersahaja

Info SMANSABO | Jumat 09 September 2022 merupakan hari yang menyenangkan bagi para peserta didik kelas XII.A-1 SMA Negeri 1 Bojong Kab. Tegal. Pasalnya pada jam pertama mereka diperkenankan melakukan sarapan bersama sebelum memulai pelajaran Fisika yang diampu oleh Bpk. Kristanto. Menurut pengampu mata pelajaran tersebut, bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi kurikulum merdeka belajar, sebab dalam kurikulum merdeka belajar terdapat gaya pembelajaran intrakurikuler yang beragam sehingga memungkinkan materi pembelajaran diterima lebih optimal. Tujuannya agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi, salah satunya dengan cara mengawali pembelajaran dengan sarapan bersama. Bpk. Kristanto menambahkan, bahwa dalam Kurikulum Merdeka, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar serta metodenya sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik, kegiatan ini pula dilaksanakan dalam upaya menguatkan pencapaian Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan berdasarkan tema gaya hidup berkelanjutan yang ditetapkan pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Sarapan bersama sebelum mulai pembelajaran diharapkan menjadi salah satu program bagi semua peserta didik mulai dari kelas 10 hingga 12 dengan didampingi para guru yang mengajar pada jam pertama. Salah satu alasan adanya jam sarapan bersama ini bertujuan untuk membiasakan peserta didik mengembangkan sikap hemat, cermat, dan bersahaja. Oleh karenanya, guru pengampu mata pelajara fisika itu berharap agar sarapan bersama menjadi agenda rutin yang perlu dilakukan oleh guru dan peserta didik. Dengan demikian antara peserta didik dan guru akan tercipta kebersamaannya yang lebih erat.

Menurutnya, tidak bisa dipungkiri bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan mode satu hari penuh memaksa orang tua/wali memberikan uang saku lebih kepada putra-putrinya untuk memenuhi hal-hal pokok seperti jajan atau makan. Maka, dengan adanya rutinitas ini di sekolah, mau tidak mau peserta didik akan dilatih mandiri serta menjadi terbiasa dengan hal-hal pokok tersebut dengan cara membawa bekal makanan dari rumah. “Selain itu, saya juga berharap dan berusaha melatih peserta didik untuk lebih menghargai makanan, memakan apa yang telah disediakan dan tidak pilih-pilih makanan, rasa syukur itulah yang ingin diterapkan sejak dini” ujar Bpk. Kristanto. “Ini juga menjadi wujud salah satu pembelajaran menyenangkan yang saya terapkan dengan tujuan untuk menciptakan peserta didik didik berkarakter mulai dari hal-hal kecil seperti ini,” imbuhnya. (abd)