BERITA/ARTIKEL

Pembelajaran Dimensi Tiga Dengan Model Problem Based Learning Berbantuan Media GeoGebra

Oleh

Samsul  Arifin, SSi.,MPd

Guru Matematika SMA Negeri 1 Bojong

Dimensi tiga adalah salah satu materi dalam mata pelajaran matematika yang diajarkan di kelas XII semester I. Materi dimensi tiga memiliki kompleksitas permasalahan yang memerlukan penalaran yang lebih dalam memahami konsep-konsepnya, dimana hal ini disebabkan beberapa hal antara lain: 1) Materi dimensi tiga memerlukan imajinasi yang cukup signifikan guna memahami konsepnya; 2) Adanya kesulitan bagi siswa untuk memproyeksikan substansi dimensi ruang (dimensi tiga) ke dalam dimensi bidang (dimensi dua) yang digunakan sebagai media belajarnya; 3) Adanya kesulitan pendeskripsian pengertian dasar, berawal dari abstraksi materi yang dipelajari siswa untuk menguasai materi dimensi tiga. Oleh karena itu dalam pembelajaran dimensi tiga diperlukan visualisasi yang konkret agar siswa dapat menguasai materi yang disampaikan secara optimal.

Menyikapi hal tersebut, penulis, mengembangkan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media GeoGebra pada materi dimensi tiga bagi siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Bojong Kabupaten Tegal pada semester gasal tahun ajaran 2022/2023.

Kelebihan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yaitu sebagai berikut :  (1) siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata;           (2) siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui   aktivitas   belajar;  (3)   pembelajaran   berfokus   pada   masalah sehingga materi yang tidak ada hubungannya tidak perlu dipelajari oleh siswa. Hal ini mengurangi beban siswa dengan menghafal atau menyimpan informasi. (4) terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok. (5) siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan.  baik dari perpustakaan, internet, wawancara, dan observasi. (6) siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya   sendiri.   (7)   siswa   memiliki   kemampuan   untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka.  (8)  kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja kelompok dalam bentuk Peer Teaching. Sehingga penggunaan model PBL ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.

Selain model pembelajaran, terdapat media pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran agar kegiatan pembelajran dapat berjalan dengan baik.  Media pembelajaran sebagai salah satu solusi membantu guru dalam hal penyampaian materi yang bersifat abstrak menjadi lebih konkret, sehingga dapat memudahkan tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien (Sadiman, 2002). Salah satu media pembelajaran materi dimensi tiga adalah menggunakan media GeoGebra.

Media GeoGebra adalah program komputer (software) untuk membelajarkan matematika khususnya geometri dan aljabar (Hohenwarter, 2008). Adapun keunggulan GeoGebra untuk pembelajaran matematika antara lain: (1) dapat menghasilkan lukisan-lukisan geometri dengan cepat dan teliti dibandingkan pensil, penggaris, dan jangka; (2) adanya fasilitas animasi dan gerakangerakan manipulasi (dragging) pada program GeoGebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam memahami konsep geometri; (3) dapat dimanfaatkaan sebagai balikan atau evaluasi untuk memastikan bahwa lukisan yang telah dibuat benar; (4) memudahkan guru atau siswa untuk menyelidiki atau menunjukkan sifat-sifat yang berlaku pada suatu objek geometri (Mahmudi, 2011).  

Proses pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media Geogebra pada materi dimensi tiga di SMA Negeri 1 Bojong Kabupaten Tegal yang penulis lakukan terdiri dari serangkaiann proses yaitu bagian pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Pendahuluan meliputi menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengingatkan materi sebelumnya. Kegiatan inti meliputi tahapan model pembelajaran Problem Based Learning. Tahap pertama  orientasi siswa kepada masalah. Kegiatan diawali dengan siswa diminta mengamati masalah yang disajikan guru dengan power point yaitu masalah tentang dimensi tiga. Dalam tahap ini  guru juga menjelaskan unsur-unsur bangun ruang, memperkenalkan software GeoGebra dan menjelaskan materi dimensi tiga menggunakan media GeoGebra

Tahap kedua mengorganisasikan siswa. Siswa dibagi  ke dalam  8  kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3 – 4 siswa. Tahap ketiga membimbing penyelidikan individu dan kelompok. Siswa secara berkelompok mendiskusikan dan menyelesaikan masalah dimensi tiga menggunakan media Geogebra. Tahap keempat mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Siswa dari masing-masing kelompok untuk presentasikan hasil diskusinya.Tahap kelima menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru bersama-sama siswa membahas lembar kerja serta mengevaluasi apabila ada kesalahan.

Tahap terakhir adalah kegiatan penutup yaitu memberikan penguatan dan menyimpulkan inti materi yang telah dipelajari. Berdasarkan hasil belajar siswa, diketahui bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang mencolok antara sebelum dan sesudah pembelajaran dengan pemanfaatan media GeoGebra bagi siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Bojong. Hasil belajar sebelum diterapkan media GeoGebra menunjukkan  hanya sekitar 58,07% siswa yang memahami materi dimensi tiga. Sebaliknya, hasil belajar siswa meningkat setelah menggunakan model Problem Based Learning berbantuan media GeoGebra menunjukkan  sekitar 74,19 % siswa telah memahami materi dimensi tiga. 

Dengan demikian, disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media GeoGebra dapat menjadi alternatif model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar materi dimensi tiga.

Bagikan Info:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *