Info SMANSABO – Ketika mendengar tugas tentang menulis untuk siswa, seringkali pikiran langsung tertuju pada mata pelajaran bahasa atau pelajaran lain di rumpun ilmu sosial. Di sekolah-sekolah di Indonesia, hampir jarang mendengar guru matematika atau guru fisika memberikan pelajaran menulis untuk para siswanya, apalagi guru tersebut sampai menulis tentang hal yang berhubungan dengan rumpun ilmu sosial. Namun demikian hal ini tidak berlaku bagi Ibu Dra. Shamratuljanah, Guru Fisika SMAN 1 Bojong Kab. Tegal. yang akrab disapa Bu Sham.
Tentang menulis, jika ditelisik dari sisi konsep menulis untuk belajar, maka semua mata pelajaran dapat menerapkan konsep menulis. Termasuk mata pelajaran yang lebih banyak mengedapankan perhitungan seperti matematika dan fisika. Konsep menulis untuk belajar itu sendiri berbeda jauh dengan dengan menulis untuk mengomunikasikan tugas. Menulis untuk mengomunikasikan tugas, umumnya menuntut adanya penilaian dari guru, sekolah, atau kampus yang penilaiannya tergantung pada sejauh mana kejelasan dan akurasi dari tulisan yang dijadikan sebagai tugas. Sedangkan menulis untuk belajar umumnya bersifat informal, exploratif, dan seringkali tidak dinilai. Tujuannya pun bukan sekedar untuk membuat tulisan yang baik, tetapi untuk membiasakan agar menjadikan menulis sebagai alat untuk mengeksplorasi gagasan, menemukan berbagai kemungkinan, dan memperjelas ide.
Dari tulisannya yang di muat pada surat kabar Radar Tegal Edisi 19/11/2021 yang diberi label “Pemanfaatan Literasi Digital dalam Pembelajaran Fisika”, tulisan Bu Sham kali ini mengarah pada konsep menulis untuk belajar, dimana lewat tulisannya beliau menyampaikan gagasan secara terstruktur dan ide yang dieksporasi atas dasar gambaran prilaku sosial manusia dalam era digital 4.0 yang membawa IPTEK menjadi lebih pesat dan membawa paradigma baru dalam dunia pendidikan di berbagai aspek. Oleh karena ini pula dirinya sangat pantas disebut guru yang Aktif, Inovatif, dan Kreatif.
Pembelajaran yang merupakan proses untuk membantu peserta didik agar belajar dengan baik sangat dimaknai olehnya, sehingga sebagai seorang guru yang merupakan unsur interaksi dalam proses pembelajaran pada suatu lingkungan belajar, dirinya bertekad memberikan yang terbaik kepada peserta didik agar mereka memperoleh ilmu pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat, serta terbentuknya sikap dan kepercayaan diri yang berkemampuan mengikuti perkembangan zaman sekaligus dapat memanfaatkan teknologi secara bijak seiring dengan perkembangan zaman tersebut. (ar/zack2205)