Info SMANSABO – Siang itu, Senin 8 November 2021, waktu sudah menunjukkan pukul 11.15 WIB namun wajah-wajah anggota OSIS/MPK masa bakti 2021/2022 yang mengikuti LDK tampak masih sangat antusias mengikuti materi kepribadian yang disampaikan oleh Ibu Ardiani Wahyuningrum, S.Psi., M.Psi. Ibu guru BP/BK yang menempuh pendidikan S2 Psikologi di Universitas Gajahmada itu memang piawai membawakan materi tentang kepribadian. Wajar saja, sebab materi yang disampaikan sangat tepat dengan disiplin ilmu yang dimilikinya sehingga banyak ilmu yang berhasil diserap oleh peserta LDK, salah satunya adalah pentingnya rasa percaya diri dan bertanggungjawab dalam kepemimpinan.
Sesuai dengan tujuan LDK yaitu membangun kepribadian dan kepemimpinan yang berkualitas, respons positif dari peserta tampak begitu jelas dirasakan. Sementara untuk tema LDK sendiri cukup menarik, yaitu “Mewujudkan Kader Pemimpin Bangsa yang Unggul, Berintegritas, Berkarakter, dan Berakhlak Mulia”.
Lebih lanjut tentang materi kepribadian yang disampaikan oleh narasumber yang merupakan guru BP/BK itu, bahwa sebagai insan yang dianugerahi kelebihan akal dan pikiran, manusia dalam menjalani kehidupan disikapi oleh sifat dan watak yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut menjadi suatu karakteristik tersendiri yang menjadi kekhasan seseorang yang dipandang oleh orang lain, bahkan memicu adanya suatu labelling. Misalnya ada seorang siswa yang mengerjakan suatu tugas yang selalu tidak percaya diri. Sehingga tindakan-tindakan yang tidak diperbolehkan iya gunakan. Contoh lain ketika ada suatu kelompok kerja sedang memecahkan suatu pekerjaan kemudian dibutuhkan seseorang yang dapat memberikan suatu keputusan, namun dari anggota kelompok tersebut tidak ada yang berani satu orangpun untuk mengungkapkan saran, atau pendapat. Dampaknya penugasan yang seharusnya tuntas dikerjakan oleh kelompok tersebut tidak sejalan sesuai rundown kegiatan. Dari kejadian tersebut, dapat menilai suatu kepribadian seseorang itu seperti apa.
Suatu kepribadian seseorang dipengaruhi oleh faktor kebiasaan dan juga faktor lingkungan. Contoh dari faktor kebiasaan tersebut antara lain terbiasa berbohong, terbiasa telat melakukan sesuatu, dan lain sebagainya. Sedangkan faktor lingkungan diantara contohnya yaitu apabila seseorang yang tinggal di lingkungan yang didominasi oleh teman bermainnya yang sering merokok, maka secara otomatis ada peluang besar orang tersebut mengikuti teman-temannya untuk ikut serta merokok.
Kepribadian seseorang akan muncul apabila ada unsur-unsur yang membentuk kepribadian tersebut. Unsur pertama yaitu suatu pengetahuan. Suatu panca indera yang dimiliki oleh seseorang ketika digunakan akan membentuk suatu persepsi, fantasi atau khayalan. Dari tindakan tersebut maka sesorang akan mendapatkan gambaran mengenai keadaan lingkungannya, adat-sitiadat, dan norma yang berlaku dalam lingkungannya tersebut. Hal ini masuk ke dalam kepribadian seseorang karena tanpa adanya pengetahuan, seseorang tidak bisa berbuat apa yang harus dia lakukan agar lebih mudah dikenal oleh individu yang lain.
Unsur kedua yaitu perasaan, setiap individu memiliki perasaan, namun masing-masing individu memiliki perasaan yang berbeda-beda. Dalam hal ini berarti perasaan itu tergantung bagaimana kita bisa mengendalikan perasaan tersebut. Unsur ketiga yaitu dorongan naluri, unsur tersebut ini mendorong untuk melakukan segala aktifitas dalam kehidupan. Misalnya dorongan untuk mempertahankan diri, mencari makan, berinteraksi, berbakti, bahkan meniru tingkah-laku.
Dalam hal ini, suatu kepribadian begitu sangat penting. Kepribadian merupakan keseluruhan cara seseorang individu beraksi dan berinteraksi dengan individu lain. Di samping itu kepribadian sering diartikan sebagai ciri sesorang yang paling menonjol. Dari kepribadian tersebut memantik penilaian dari orang lain untuk layak-tidaknya suatu individu menjadi seorang pemimpin. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari suatu kepemimpinan.
Materi yang disampaikan cukup panjang lebar, namun demikian tetap saja para peserta LDK cukup antusias karena metode penyampaian materi selain menggunakan metode ceramah, juga menggunakan metode diskusi, demonstrasi, dan permainan. (AR/zack2205)